Dompu,-Skandal PPPK di Kabupaten Dompu NTB ini ternyata tidak main-main ya. Bayangkan, baru mengabdi dan belum genap usia 2 tahun saja sudah bisa ikut testing dan dinyatakan lulus. Hal itulah yang terjadi dan marak dilakukan oleh banyak oknum tenaga honorer yang ada di Bumi Nggahi Rawi Pahu ini.
Selama ini tengah viral dugaan mall administrasi hanya menyeret pada sejumlah tenaga pendidik saja, ternyata hal itu juga justeru menyeret pada tenaga medis pula.
Dugaan skandal mall administrasi tersebut bagi tenaga medis yakni mengarah pada Puskesmas Soriutu Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu. Dimana seorang pegawai honorer Puskesmas Soriutu inisial RS yang diduga usia pengabdiannya belum genap 2 tahun, justeru di prioritaskan oleh Kepala Puskesmas Soriutu untuk mengikuti testing PPPK tahun 2023 dan dinyatakan lulus.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh sumber berita kepada sejumlah Wartawan saat dilakukan konfirmasi depan Kantor BKD dan PSDM Kabupaten Dompu usai melakukan aksi demontrasi spontanitas pada Senin pekan ini.
Sumber mengaku, RS masuk mengabdi pada awal tahun 2023 dan diikut sertakan oleh Kepala Puskesmas Soriutu yakni Derni untuk testing PPPK tahun 2023 pula dan RS dinyatakan lulus sehingga menerima SK kelulusan nya pada tahun 2024 kemarin.
Pada saat itu, lanjut sumber, ada 5 orang yang ikut testing jurusan farmasi ini dan hanya 3 orang saja yang lulus berdasarkan jumlah yang diminta dalam formasi tersebut. Sedangkan 2 orang yang tidak lulus itu merupakan honorer yang sudah lama mengabdi pula, sedangkan RS ini baru mengabdi dan belum genap 2 tahun namun bisa lulus.
Terkait hal itu, Sumber berita menduga bahwa semua ini diduga ada keterlibatan Kepala Puskesmas Soriutu saudari Derni Ekalita dalam hal dugaan permainan data untuk meloloskan RS sehingga bisa mengikuti testing ini, sebab pada tahun itu suami Derni tersebut bertugas di Kantor BKD dan PSDM Kabupaten Dompu juga.
"Kami menduga bahwa data RS ini diduga dimanipulasi habis sehingga berkasnya bisa lolos dari ferivikasi BKD dan PSDM Kabupaten Dompu sendiri. Terlebih lagi saat itu suaminya Ibu Derni juga kan bertugas di Kantor BKD dan PSDM setempat,"ungkap sumber.
"Kalau RS ini diduga kuat mainkan data dengan menggunakan sejumlah uang, sehingga dia bisa lolos ferivikasi berkasnya. Ini kuat dugaan ada udang di balik batu,"aku sumber.
Terkait hal itu, Kepala Puskesmas Soriutu Kecamatan Manggelewa, Derni Ekalita, S.Kep,Nes membantah jikalau RS dikatakan masuk mengabdi pada tahun 2023. Sebab, saat dirinya menjabat sebagai Kepala Puskesmas Soriutu pada tahun 2023 lalu, RS sudah ada bertugas dikantor yang ia pimpin.
Diketahui bahwa RS ini mengabdi di Puskesmas Soriutu sejak tahun 2021 lalu karena RS menghadap ke dirinya sembari membawa surat tugas yang ditanda tangani oleh eks Plh. Kepala Puskesmas Soriutu sebelum dirinya menjabat.
"Kalau RS itu mengabdi sejak tahun 2021 karena saat saya menjabat sebagai Kepala Puskesmas Soriutu pada tahun 2023 lalu, RS menghadap ke saya dan memperlihatkan surat tugas nya yang ditandatangani oleh Plh. sebelum saya dan saya juga lupa siapa nama Plh. Kepala Puskesmas Soriutu yang menanda tangani surat tugas RS itu,"kata Derni.
Namun ketika dicerca dengan berbagai pertanyaan oleh sejumlah Wartawan, justeru Derni langsung membongkar dan mengakui jikalau RS saat ikut testing PPPK tahun 2023 lalu, usia pengabdiannya belum genap 2 tahun atau mines 3 hari saja.
"Iya benar sih kalau RS itu mengabdi belum genap 2 tahun atau masih mines 3 hari saja kok,"aku Derni.
Derni menyampaikan bahwa RS merupakan honorer teladan yang berjasa atas pengalihan status Puskesmas Soriutu ini karena hanya dia yang kerja ekstra untuk membesarkan nama Puskesmas Soriutu ini sehingga dirinya walaupun RS diketahui mines pengabdiannya 3 hari saja atau belum genap 2 tahun mengabdi, memaksakan RS untuk ikut sertakan dalam mengikuti testing PPPK tahun 2023 hingga dinyatakan lulus.
"RS ini berjasa makanya saya rekom dia untuk ikut sertakan RS mengikuti testing PPPK tahun 2023,"ucap Derni.
Derni mengakui bahwa dirinya lah yang membubuhi tanda tangan pada SPTJM kelulusan mereka itu."memang saya yang menanda tangani SPTJM mereka,"aku nya lagi.
Keterangan Derni ini justeru diduga kuat melawan syarat dan aturan main yang dikeluarkan oleh Pempus melalui Kemenpan RB sendiri. Sehingga dugaan kuat bahwa berkas RS sendiri diduga dimanipulasi dengan menggunakan uang pelicin sehingga lolos ferivikasi dan bisa ikut testing hingga dinyatakan lulus PPPK 2023.
Sementara RS yang dikonfirmasi diruangan Kepala Puskesmas Soriutu pada Kamis (04/12/25) kemarin oleh sejumlah Wartawan, mengaku bahwa dirinya mengabdi pada tahun 2021 dan ikut testing PPPK tahun 2023 hingga lulus.
Ketika disampaikan bahwa Kepala Puskesmas Soriutu sudah mengaku bahwa RS saat ikut testing PPPK 2023 usia pengabdiannya mines 3 hari atau belum genap 2 tahun ?
RS justeru tidak menjawab dan hanya memilih diam dengan kepala menunduk saja.(Syam)