Dompu,-Kasus PPPK Paruh Waktu diduga siluman yang terjadi di Kabupaten Dompu NTB saat ini, kini mulai terkuak secara perlahan.
Dimana berdasarkan keterangan dari sejumlah guru yang bertugas pada salah satu sekolah di Kabupaten Dompu yang namanya enggan diberitakan bahwa SK Dinas Dikpora diduga kuat diperjual belikan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab kepada sejumlah guru selaku tenaga pendidik dengan angka bervariatif berkisar antara Rp. 2.500.000 hingga Rp. 3.500.000 per orang.
Sejumlah guru ini juga menduga kuat bahwa dibalik transaksi jual beli SK Dinas itu ada keterlibatan sejumlah oknum di Dinas Dikpora Kabupaten Dompu karena sejumlah nama oknum di Dinas setempat sering disebut-sebut pula karena oknum itu selalu mempermudah oknum guru yang menginginkan SK tersebut. Bahkan penerbitan SK dinas itu diduga dilakukan sebelum perekrutan PPPK Paruh Waktu terjadi.
"Yang kami sampaikan ini benar adanya, karena ada teman kita sesama mengajar yang mengakui mendapatkan SK Dinas Dikpora dengan mengucurkan uang sekitar Rp. 3 juta melalui oknum yang ada di Dinas setempat,'aku sejumlah guru pada Senin (29/12/25) kemarin.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Dompu, Drs. H. Rifaid, M.Si yang dikonfirmasi diruang kerjanya pada Senin (29/12/25) kemarin justeru membantah keras keterangan sumber berita tersebut.
Rifaid menjelaskan bahwa, penerbitan SK Dikpora itu bukan dilakukan oleh orang di Dikpora tapi itu semua dilakukan berdasarkan permintaan bantuan dari orang luar Dinas yang mengaku untuk membantu keluarga nya yang belum memiliki SK Dinas saja, sehingga Dinas sendiri terpaksa membantu tanpa menggunakan uang yang dimaksud kan sumber itu.
"Yang mengurus SK Dinas itu orang luar bukan orang yang ada dalam Dikpora. Kami sifatnya hanya membantu saja dengan ikhlas, sebab oknum ini selalu mengaku orang dekat inilah, orang dekat itulah,"jelas Kadispora tanpa menyebutkan nama oknum dimaksud.
Pertanyaannya, siapa oknum yang kerap mendatangi Dikpora untuk mengurus SK Dinas dengan indikasi menggunakan sejumlah uang tersebut ?
Yang jelas, hal itu belum bisa terungkap nama oknum yang kerap bermain SK itu.(Syam)