Oleh: Firmansyah, S.Psi., M.MKes
Remaja menjadi kelompok umur yang banyak menjadi sorotan. Baru-baru ini sebagaimana diberitakan media sosial seperti facebook dan media berita online remaja disorot karena ulahnya melakukan pemanahan liar.
Perbuatan remaja yang berlawanan dengan norma, etika dan tata aturan tersebut menyebabkan jatuhnya korban. Orang pun banyak yang tersontak kaget dengan adanya perilaku negatif remaja tersebut.
Adanya perilaku yang tidak diharapkan itu kemudian memunculkan pertanyaan mengapa sih bisa muncul perilaku yang negatif dari remaja? Apakah tidak ada perilaku yang lebih baik dan lebih positif dari sekedar melakukan pemanahan liar?
Bila pertanyaan tersebut harus dijawab ada problem urgen yang mesti harus menjadi atensi bersama semua pihak (orang tua, guru, pemerintah, pemerhati masalah tumbuhkembang remaja, ataupun berbagai pihak lain yang terkait) dengan adanya kasus pemanahan liar ini.
Problem urgen yang harus menjadi atensi bersama itu adalah bagaimana semua pihak berupaya memperbaiki atau meningkatkan kecerdasan emosional remaja agar bisa berubah lebih baik lagi dari keadaan sebelumnya.
Kecerdasan emosional (Emotional Question) tinggi akan memungkinkan remaja bisa mempertimbangkan untung rugi atau baik buruk dari tindakan yang diperbuatnya.
Sebaliknya saat EQ remaja rendah memungkinkannya berperilaku negatif disebabkan oleh karena mereka tidak dapat atau tidak sanggup mempertimbangkan dengan baik perbuatan yang dilakukannya.
Berkaitan dengan uraian diatas yang dimaksud dengan Kecerdasan Emosional atau yang disingkat dengan EQ adalah kemampuan individu untuk menerima, menilai, mengelola, dan mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya.
Menurut Psikolog Colleman, seseorang yang memiliki Emosional Question (EQ) yang tinggi akan memiliki karakteristik sebagai berikut;
1. Self-awareness: Menyadari perasaan atau keadaan yang sedang orang lain rasakan dan pengaruhnya terhadap orang lain.
2. Self-regulation: Menggunakan kemampuan emosional untuk mengatur emosi yang akan memunculkan reaksi atau perilaku tertentu.
3. Internal motivation: Mengambil keputusan sebagai bentuk optimisme, rasa penasaran, dan keinginan untuk mencapai sesuatu.
4. Empathy: Memahami emosi orang lain dan menggunakan kemampuan ini untuk merespon orang lain berdasarkan tingkat emosional.
5. Social skills: Menerapkan kemampuan emosional untuk membangun hubungan sosial yang kuat dengan sekitar.
Meningkatkan atau memperbaiki kecerdasan emosi remaja agar lebih baik dari keadaan sebelumnya menjadi hal yang penting dilakukan untuk mencegah remaja berperilaku negatif.
Perbaikan kecerdasan emosional remaja bisa dilakukan dengan berbagai upaya diantaranya; melatih dalam hal mengenal emosi, mengekspresikan emosinya, bersikap proaktif, instropeksi diri, dan problem solving.
Demikian, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua, terutama para orang tua untuk menghadirkan remaja yang mampu tumbuhkembang sesuai dengan yang diharapkan oleh lingkungannya.
Penulis: Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi "Buah Hati", Kabupaten Dompu juga sebagai Koordinator Sub Bagian Komunikasi Pimpinan Bagian Prokopim Setda Dompu dan aktif sebagai Anggota PPM Kabupaten Dompu.(***)