Kembangkan Organisasi Kerja, Psikolog Sampaikan Strateginya

Banyak diantara pembuat kebijakan di organisasi yang mengeluhkan rendahnya kinerja karyawan. Menurutnya kinerja organisasi perlu digenjot sedemikian rupa sehingga menghasikan output yang sesuai dengan harapan. 

Bila kinerja sumberdaya manusia di organisasi berjalan baik tentu akan berdampak yang baik pula bagi organisasi itu sendiri seperti akan mengalami kemajuan dan peningkatan dalam hal produktivitas maupun kinerjanya. 

Begitu pula sebaliknya ketika kinerja sumber daya manusia di organisasi dalam tingkatan yang rendah atau turun akan berdampak yang tidak baik pula bagi kemajuan dan pengembangan organisasi kedepannya seperti organisasi akan mengalami kemunduran dalam hal produktivitasnya. 

Bagaimana mengembangkan organisasi agar dapat mengalami pertumbuhan atau peningkatan ke arah yang jauh lebih baik dalam hal produktivitas maupun kinerjanya? Mencermati keadaan tersebut Drs. H. Syamsul Buhari, M.Kes, Psikolog, Direktur Lembaga Psikologi "Katarsis"  Mataram mengungkapkan ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh pembuat kebijakan di organisasi kerja. 

Kata Syamsul Buhari memberikan uraian pengembangan organisasi dapat dilaksanakan dengan penyesuaian untuk menghadapi berbagai tuntutan yang berkembang baik yang sifatnya eksternal maupun internal organisasi.  

Menurutnya perubahan organisasi sangat penting bagi kehidupan organisasi di masa mendatang. Meskipun demikian tidak semua organisasi dapat melakukan perubahan dengan lancar. 

Ketidaklancaran itu lebih disebabkan oleh individu atau anggota organisasi menolak terjadinya perubahan di organisasinya. "Secara langsung dampak dari penolakan tersebut perubahan yang diinginkan terjadi tidak berhasil diwujudkan sebagaimana yang diharapkan", ujarnya. 

Kemudian dia menjelaskan dalam kondisi seperti itu peran psikolog khususnya psikolog industri dan organisasi sangat diperlukan. Pemanfaatan tenaga profesional (psikolog) dalam pengembangan organisasi bisa dilakukan untuk mewujudkan hal-hal sebagai berikut; 

1. Pengembangan Kepemimpinan. 

Karena pada umumnya seorang pemimpin yang baik haruslah mengerti benar tentang karakteristik bawahannya sehingga kepemimpinan yang diperankannya berjalan efektif; 

2. Pengelolaan SDM menjadil lebih baik. 

Dengan mengerti psikologi, maka pengelolaan sumber daya manusia dilakukan secara merata dan tepat termasuk setiap aspek-aspek dalam manajemen sumber daya manusia dapat dikembangkan sehingga meningkatkan produktivitas kerja sesuai yang diinginkan pemangku kepentingan. Ungkapan populer terkait ini “the right man, and the right job”; 

3. Pelatihan. 

Dengan mengetahui potensi setiap karyawan, sebagai seorang profesional dalam bidangnya psikolog dapat menentukan jenis atau kebutuhan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi; 

4. Meningkatkan Motivasi dan Moral. 

Bahwa psikolog dalam perannya dapat meningkatkan motivasi dan moral kerja karyawan untuk ke arah yang lebih baik, termasuk sebangai indikator dalam menentukan sikap-sikap kerja sesuai dengan bidangnya; 

5. Evaluasi. 

Dengan bantuan profesional (psikolog) seorang atasan akan mengerti kemampuan kinerja bawahannya sejauh mana, baik secara hard skill maupun secara soft skill. 

Individu yang mengerti psikologi serta bisa menerapkannya disetiap aktivitasnya, maka yang bersangkutan akan bisa menilai karakter, kinerja atau sikap para pegawai apalagi bawahannya serta dapat mengevaluasi jabatan serta kinerja seorang karyawan; 

6. Mengetahui kondisi kejiwaan atau mental seseorang. 

Apabila individu dalam aktivitasnya di organisasi ia mengalami masalah mental atau jiwa tentu saja keadaan tersebut dapat menggangu konsentrasinya dalam bekerja. 

Keadaan yang demikian juga tidak menutup kemugkinan akan berpengaruh pada kinerja yang dihasilkannya; 

7. Konseling kinerja. 

Dengan adanya peranan psikolog, maka bisa dimanfaatkan untuk melakukan konseling atau coaching terhadap karyawan yang sedang mengalami masalah psikis. 

Kegiatan konseling ikut berperan dalam hal melakukan penilaian kinerja, mengukur produktivitas  apakah sudah sesuai dengan yang ditargetkan atau tidak. 

Lanjut Syamsul menambahkan agar apa yang diinginkan dapat terwujud sebagaimana mestinya yaitu meningkatnya produktivitas (kinerja) organisasi adalah dengan melakukan pemetaan terhadap sumber daya manusia (SDM) organisasi dengan cara sebagai berikut; 

1. Assesment Center. 

Sebagai proses sistematis untuk menilai keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan individu yang dianggap kritikal bagi keberhasilan kinerja yang unggul. 

Hasil dari Assessment Center ini dapat digunakan dalam strategi pembinaan dan pengembangan SDM suatu organisasi. 

Manfaat yang bisa didapatkan dari Assessment Center antara lain; memperoleh kriteria yang jelas untuk suatu jabatan tertentu, mengidentifikasi kader-kader pemimpin melalui suatu metode yang memiliki akurasi dan objektivitas yang dapat diandalkan. 

Kemudian menghasilkan strategi dan tindakan bagi pengembangan yang spesifik dan terencana bagi pegawai dan mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi pegawai. 

Lainnya bisa dipergunakan oleh pimpinan organisasi sebagai salah satu sarana atau alat pengambilan keputusan yang berkaitan dengan SDM seperti rekruitmen, promosi, mutasi, dan pengembangan karir pegawai. 

2. Asessment Psikologi. 

Mengukur potensi, karakter maupun kompetensi peran pegawai tidak mengukur kompetensi teknis atau bidang pekerjaan tertentu sehingga perlu dilakukan penilaian tersendiri jika tuntutan pekerjaan memerlukan skills tertentu. 

Adapun hal diukur diassessment tersebut adalah aspek intelektual (kognisi), aspek sikap kerja, aspek kepribadian dan aspek manajerial. 

3. Evaluasi kinerja. 

Merupakan bentuk penilaian dan peninjauan yang dilakukan secara berkala terhadap karyawan. Umumnya penilaian ini dilakukan setiap tahun atau pada periode-periode tertentu secara reguler. 

Salah satu manfaat penilaian kinerja adalah mengukur keberhasilan pegawai dalam bekerja. Informasi dari evaluasi kerja dapat membantu dalam pengambilan keputusan terkait pemberian penghargaan bagi para pegawai dengan kinerja terbaik. 

Melalui pengukuran (penilaian) kinerja akan diketahui berbagai aspek yang harus diperbaiki seperti menentukan jenis pelatihan yang diperlukan dan juga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam promosi dan pemberian kenaikan tunjangan kinerja bagi karyawan (pegawai).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama